Jika pekerjaan maknanya adalah melamar ke perusahaan, mungkin jalan yang akan kita lihat dalam waktu dekat (near future) memang masih tentang ijazah. Ijazah memainkan peran penting, tetapi portofolio akan menjadi nilai tambah yang semakin diperhitungkan. Tapi kalau berbicara tentang profesi-profesi mandiri (yang menjadi ciri era teknologi/informasi) dan profesi masa depan, portofolio dan kemampuan menghasilkan output menjadi sebuah hal yang tak bisa ditawar lagi. Portofolio memiliki nilai yang lebih daripada ijazah; apalagi ijazah yang hanya sekedar formalitas. Biasanya perusahaan yang lebih cair terhadap latar pendidikan seseorang adalah perusahaan yang bergerak di industri kreatif yang lebih memberikan apresiasi terhadap orang-orang yang mampu berkreasi. Jangan kuatir perusahaan di bidang kreatif itu banyak, ada 14 bidang, seperti periklanan, video, fotografi, perfilman, penerbitan dan percetakan, riset dan pengembangan, musik, perangkat lunak, seni, kerajinan, desain, dan masih banyak lagi. Ada berbagai perusahaan terutama di bidang ekonomi kreatif yang selain curriculum vitae meminta si pelamar untuk menyertakan portofolio. Nah, lantas apa perbedaan CV dan portofolio tersebut? CV itu lebih ke biodata diri pelamar. Dalam CV pelamar menyebutkan profil umum dan profil khusus. Profil umum seperti nama, alamat, tanggal lahir, dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Profil khusus seperti latar belakang pendidikan, kursus yang pernah diambil dan pengalaman/prestasi yang pernah diraih. Nah, portofolio lebih mengupas ke karya dari hasil pengalaman berkreasi, termasuk karya yang pernah memenangkan penghargaan Semakin penasaran pingin bikin portofolio versi web yang kece? Klik link ini ya ->> Jangan sungkan hubungi kami via whatsapp di 082327690900


via Instagram http://ift.tt/2Bpd50O

Comments